PANDANGAN
AGAMA
KRISTEN TENTANG
KELUARGA
BERENCANA
KARYA:
HASIAN
NATASYA G S
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Keluarga
berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang paling dasar dan utama
bagi wanita. Meskipun tidak selalu diakui demikian.peningkatan dan perluasan
pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka
kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang di
alami oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang
sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga
karena metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubung
dengan kebijakan nasional KB.
Pelayanan
keluarga berencana yang merupakan salah satu didalam paket pelayanan kesehatan
reproduksi esensial perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena dengan mutu
keluarga berencana bekualitas diharapkan akan dapat meningkatkan tingkat
kesehatan dan kesejahteraan dengan telah berubahnya paradigma dalam pengelolaan
masalah kependudukan dan pembangunan dari pendekatan pengendalian populasi
dan penurunan fertilitas menjadi pendekatan yang berfokus pada kesehatan
reproduksi serta hak reproduksi. Maka pelayanan keluarga berencana harus
menjadi lebih berkualitas serta memperhatikan hak-hak klien/masyarakat didalam
memilih metode yang di inginkan.
Namun, betapa pun penting
dan besarnya manfaat KB, ada pro dan kontra yang menjadi permasalahan penggunaan KB. Khususnya pandangan
dari segi keagamaan.
1.2 TUJUAN
PENULISAN
Tujuan dari penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut:
·
Untuk
memenuhi tugas dari mata kuliah agama Kristen protestan.
·
Untuk
mengetahui pengertian KB secara umum.
·
Untuk
mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terbentuknya KB.
·
Untuk
mengetahui dampak positif dan negative dari KB.
·
Untuk
mengetahui pandangan iman Kristen tentang KB.
·
Untuk
mengetahui Undang-undang yang mengatur tentang KB.
1.3 MANFAAT
PENULISAN
Sebagai
penambahan pengetahuan bagi mahasiswi agar dapat mengetahui secara khusus ilmu
tentang KB, dan bagaimana pandangan iman Kristen tentang KB.
BAB II
MASALAH
Laju perkembangan dan pertambahan penduduk khususnya di
Indonesia karena tingkat kesuburan atau fertilisasi diperkirakan setiap 25
tahun penduduk bertambah 2 kali lipat. Hal ini membawa dampak bagi perkembangan
penduduk di Indonesia, dan masalah-masalah sosial yang terjadi. Baik masalah
kriminal yang marak terjadi, misalnya pembuangan bayi, akibat orang tuanya yang
tidak dapat menjamin pertumbuhan sang bayi karena memiliki masalah keuangan,
penjualan bayi dan anak-anak, pembunuhan dan lain sebagainya. Selain itu juga
laju perkembangan ini dapat dimanfaatkan sebagian oknum yang tidak bertanggung
jawab untuk memanfaatkan khususnya anak-anak sebagai sumber penghasilan
misalnya pemanfaatan anak-anak untuk menjadi pekerja walaupun umur mereka belum
bisa untuk bekerja. Pengamen jalanan biasanya didominasi oleh anak-anak dibawah
umur,yang tentunya dikepalai oleh seorang yang tidak bertanggung jawab untuk
merauk keuntungan dari anak-anak tersebut. Selain itu juga populasi penduduk
yang semakin tinggi membawa dampak yang kurang baik bagi masalah ekonomi
setiap orang. Lapangan kerja yang tidak mencukupi dan tuntutan kebutuhan
ekonomi yang kian hari semakin melunjak membuat sebagian orang melakukan
berbagai tindakan walaupun bertentangan dengan etika dan agama. Contohnya saja
untuk mecukupi kebutuhan ekonomi, seseorang nekat mencuri, membunuh bahkan ada
yang rela menjual dirinya atau yang kita kenal dengan sebutan PSK (Pekerja Seks
Komersial).Masalah ini begitu mengkhawatirkan jika tidak dapat ditanggulanggi
dan bisa saja beberapa tahun kedepan jika tingkat kepadatan penduduk kian
meningkat berbagai kriminalpun akan bertambah dan membuat rasa kekeluargaan
juga menghilang.
Oleh
karena itu,Pemerintah telah mencanangkan program Keluarga Berencana(KB) dimana
secara terminology program ini dikenal sebagai birth control atau pengawasan kelahiran. Program KB ini dikaitkan
dengan kesehatan yang terdiri dari keluarga yang direncanakan atau family planning dan tanggung jawab orang
tua atau responsible parenthood.Dengan
adanya program KB ini, masalah pertumbuhan jumlah penduduk dapat teratasi, dan
kesejahteraanpun dapat meningkat untuk menuju pada keluarga kecil yang bahagia.
Sedangkan target yang
ingin dicapai KB antara lain:
1.
Di
bidang demografi terkait dengan penundaan pertumbuhan atau percepatan
penduduk dan penurunan fertilisasi.
2.
Dibidang
ekonomi jika jumlah fertilisasi menurun, diharapkan dapat meningkatkan
pendapatan per kapita dan keuntungan-keuntungan lain secara ekonomis.
3.
Dibidang
administrasi terkait dengan manajemen program dalam perhitungan the cost of acceptor dengan pertimbangan
biaya.
4.
Dibidang
sosiologi terkait dengan perubahan sikap dan pandangan hidup masyarakat melalui
pendidikan masa. Misalnya pada zaman dahulu, orang beranggapan bahwa banyak
anak banyak rezeki, namun dizaman kini banyak anak akan semakin repot.
Selain itupun kita harus
mengetahui metode atau apa yang menjadi bagian dari program KB tersebut. Adapun
metode dalam program KB tersebut meliputi dua hal yaitu:
1.
Ragam metode kontrasepsi
2.
Konseling yang berkualitas untuk membantu klien memilih teknik yang paling
sesuai, untuk mereka pada saat dibutuhkan.
Berbicara tentang metode
dengan kontrasepsi tentunya menggunakan alat-alat dan metode tertentu. Contoh:
·
Sterilisasi
sukarela oleh pria, (Vasektomi) yaitu membuat satu atau dua insisi kecil
diskrotum dan Vas Deferens dipotong dan diikat atau disumbat dengan cara lain
untuk mencegah lewatnya sperma, sedangkan sterilisasi oleh wanita yaitu dengan
menyumbat Tuba Fallopi melalui bedah sehingga telur dan sperma tidak dapat
bertemu.
·
Minipil,
kontrasepsi oral. Sesuai namanya minipil, pil yang kecil dan biasanya
dikonsumsi oleh wanita/ibu-ibu dan dikonsumsi secara teratur.
·
Norplant,
yang terdiri dari enam kapsul karet silicon yang dimasukkan kebawah kulit
lengan wanita atau susuk KB, kontrasepsi ini memberikan proteksi hingga lima
tahun.
·
Obat
suntik sebulan sekali
·
Metode
sawar meliputi kondom, spermisida (busa, tablet, krim, jeli yang larut), dll.
Selain itu konseling yang
berkualitas dapat membantu klien memilih teknik yang sesuai dengan
kebutuhannya.
Metode-metode
ini sangat mendukung untuk penurunan jumlah fertilisasi, dan juga pertambahan
jumlah penduduk dapat dikendalikan.Namun kabar buruk dari pemanfaatan program
ini menyebabkan orang-orang semakin bebas melakukan hubungan intim. Penyediaan
sarana dan prasarana contohnya kondom, pil, suntikan dll membuat orang tidak
takut-takut lagi melaksanakan persetubuhan karena memiliki pelindung agar tidak
menyebabkan kehamilan, khususnya bagi generasi muda. Sebaiknya dampak ini harus
diperhatikan oleh kita semua. Orang tua sebaiknya memberikan pengawasan kepada
anak-anaknya agar hal-hal yang tak diinginkan tidak terjadi.
Tak
hanya itu, program KB biasanya membuat sebagian wanita yang telah berkeluarga
dan ragu-ragu untuk hamil, menggunakan metode ini untuk menunda kehamilan.
Fakta ini juga sering terjadi kepada Ibu Rumah Tangga sekaligus statusnya
sebagai wanita karier. Dengan kerjaan yang menumpuk dan kesibukan tiap hari
membuat mereka ragu untuk mengandung. Maka dari itu mereka memilih program KB
untuk mengatasi permasalahannya. Namun keputusan seperti ini haruslah
dipertimbangkan terlebih dahulu agar hal yang tidak diinginkan tidak akan
terjadi.
Berangkat
dari semuanya itu, kita akan membahas lebih dalam tentang program KB ini
dilihat dari kaca mata Kristiani dan etika kekristenan. Bagaimanakah tanggapan
Alkitab tentang program ini?
Apakah factor yang
menyebabkan terbentuknya KB? Adakah undang-undang yang mengatur tentang KB dan
apa dampak positif dan negative dari KB?
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
3.1
PENGERTIAN KELUARGA BERENCANA
Keluarga adalah inti dari jiwa dari suatu bangsa,
kemajuan dan keterbelakangan suatu bangsa menjadi cermin dari keluarga-keluarga
yang hidup pada Bangsa tersebut. KB (keluarga berencana) yaitu membatasi jumlah
anak hanya dua dan tiga. keluarga berencana yang di bolehkan adalah suatu usaha
pengatur atau penjarangan kelahiran atau pencegahan kehamilan sementara, atas
kesepakatan suami-istri karena situasi dan kondisi yang tertentu untuk
kepentingan keluarga, Masyarakat maupun Negara. Dengan demikian KB disini
mempunyai arti yang sama dengan pengatur keturunan. Pengguna istilah ”Keluarga
Berencana “ juga sama artinya dengan istilah yang umum di pakai di Dunia
Internasionl yakni family planning
atau planned parenthood, seperti yang
di gunakan oleh International Federation (IPPF) nama sebuah organisasi KB
internasional yang berkedudukan di London.
KB(Keluarga berencana) juga berarti tindakan perencanaan
suami-istri untuk mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval
kelahiran dan menentukan jumlah anak sesuai dengan kemampuannya serta sesuai
situasi Masyarakat dan Negara.dengan demikian KB berbeda dengan “Birth control”
yang artinya pembatasan atau penghapusan kelahiran,istilah birth control dapat
berkonotasi Negatif karena bias berarti aborsi dan sterilitas(pemandulan)
Perencanaan keluarga merujuk kepada penggunaan
metode-metode kontrasepsi oleh suami-istri atas persetuuan bersama di antara
mereka, untuk mengatur kesuburan dengan tujuan untuk menghindari kesulitan
kesehatan, kemasyarakatan dan ekonom dan untuk memungkinkan mereka memikul
tanggung jawab terhadap anak-anaknya dan masyarakat. Yang meliputi hal-hal
sebagai berikut:
a. Menjarangkan anak
untuk memungkinkan penyusuan dan menjaga kesehatan ibu dan anak
b. Mengaturmasa hamil
agar terjadi waktu yang aman
c. Mengatur jumlah anak ,
bukan saja untuk keperlun keluarga melainkan juga untuk kemampuan fisik,
financial, pendidikan dan pemeliharaan anak
3.2
LANDASAN HUKUM MENGENAI KB
1. Keputusan
Presiden RI Nomor 64 tahun 1983 tentang badan koordinasi keluarga berencana
nasional.
2. Instruksi
Kepala BKKBN Nomor 106/HK-010/C.4/87 tentang pelaksanaan program keluarga
berencana Mandiri.
3. Pasal 78
ayat:
1. pelayanan kesehatan
dalam keluarga berencana dimaksudkan untuk pengaturan kehamilan bagi pasangan usia subur untuk membentuk generasi
penerus yang sehat dan cerdas.
2. Pemerintah bertanggung
jawab dan menjamin ketersediaan tenaga, fasilitas pelayanan, alat dan obat dalam memberikan pelayanan
keluarga berencana yang aman, bermutu,
dan tejangkau oleh masyarakat.
3. Ketentuan mengenai
pelayanan keluarga berencana dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
3.3
JENIS-JENIS ALAT KONTRASEPSI YANG DIGUNAKAN PADA PROGRAM KB
Alat-alat
kontrasepsi merupakan alat yang di gunakan agar tidak terjadinya pembuahan saat
sepasang suami –istri sedang bersenggama sehingga sehingga tidak menimbulkan
kehamilan, alat-alat kontrasepsi tarsebut yaitu:
a. Alat
kontrasepsi berupa kondom
b. Alat
kontrasepsi berupa diafragma
c. Alat
kontrasepsi berupa pil KB
d. Alat
kontrasepsi berupa suntikan KB( KB Suntik)
3.4
DAMPAK POSITIF KB
Program keluarga berencana memberikan dampak positif,
yaitu penurunan angka kematian ibu dan anak; Penanggulangan masalah kesehatan
reproduksi; Peningkatan kesejahteraan keluarga; Peningkatan derajat kesehatan;
Peningkatan mutu dan layanan KB; Peningkatan sistem pengelolaan dan kapasitas
SDM; Pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam penyelenggaraan kenegaraan
dan pemerintahan berjalan lancar.
3.5
DAMPAK NEGATIF KB
Perlu di ketahui pemakaian kontrasepsi KB itu banyak dan
bermacam-macam, dari pil, suntikan, jarum, IUD, antiseptic sperma, Kondom
sampai sistim kalender.
Pemakai kontrasepsi KB memang harus
diperiksa terlebih dahulu tekanan darahnya. sebab pemakaian alat kontrasepsi
memang pada umumnya akan membuat tekanan darah sedikit naik dari normal. bahkan
ada beberapa wanita '' tidak bisa menggunakan kontrasepsi berhubungan tekanan
darah demikian ekstrim tinggi, dan itu sangat berbahaya.
disamping
itu dampak negativ juga akan sangat berlainan bagi beberapa wanita seperti :
·
berat badan menjadi bertambah / gemuk
·
akibat tambahan hormon lewat kontrasepsi maka kulit wajah
menjadi berjerawa
·
rambut rontok
·
tulang menjadi keroposkelainan methabolisme lemak
·
mentsruasi yg tidak teratur
jadi
daya tahan tubuh dari wanita yg menentukan apakah dia tahan atau tidak
dengan jenis-jenis alat kontrasepsi yg disebutkan diatas. Namun tidak benar
kalau dikatakan pemakaian alat kontrasepsi penyebab kemandulan, sebab cerita
ini hanyalah mitos belaka.
3.6
PANDANGAN IMAN KRISTEN TETANG KB
Menurut Kejadian 1:28, “Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “beranak-
cuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah
atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang
merayap di bumi “, firman Tuhan menjelaskan dalam ayat ini bahwa manusia
diberi tugas oleh Allah untuk berketurunan dan memenuhi bumi guna menjaga,
mengolah, merawat, mengusahakan, dan berkuasa atas bumi.(band. Juga
Kej.2:15).Namun sebelum itu manusia harus diberkati terlebih dahulu oleh
Allah.Ilustrasi diatas adalah contoh keseharian manusia. Apakah keputusan yang
diambil pasangan suami istri itu benar? Mungkin dimata manusia, itu tindakan
yang tepat tapi belum tentu di mata Tuhan. Disinilah kita dapat melihat
perbedaan antara Etika sosial dengan etika Kekristenan.
Etika sosial menonjolkan peran manusia, yakni
masyarakat dan hati nurani.Etika social bersifat humanistik dalam pengambilan
keputusan tentang apa yang baik yang harus dilakukan seseorang.
Secara etika social keputusan untuk ber-KB yang diambil
pasangan suami istri itu adalah tepat, karena mengingat kegiatan sang istri
yang sangat padat dan rencana keselamatan sang buah hati yang belum ada.Mungkin
jika sang istri memaksakan diri untuk hamil, selain aktivitasnya akan
terganggu, keselamatan calon anakpun akan terancam.Namun Etika Kristen
berbicara tentang kehendak Tuhan.Ukuran untuk menilai tindakan atau tingkah
laku manusia menurut Etika Kristen harus dilihat dan dipertimbangkan dalam
kaitannya dengan kehendak Tuhan.Hal ini penting sebab tindakan yang dinilai
benar adalah tindakan yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Sedangkan mencari
kehendak Tuhan berarti juga mencari Tuhan itu sendiri.Berangkat dari pemahaman
ini, keputusan yang diambil pasangan suami istri itu telah bertentangan dengan
kehendak Tuhan, sebab dalam (Kej 1:28) tadi
telah dijelaskan bahwa salah satu tugas manusia adalah untuk
berketurunan,sedangkan pasangan ini belum mau untuk berketurunan walaupun
alasan yang diajukan masuk akal dan sangat manusiawi. Menunda kehadiran anak
dalam keluarga sama juga menolak anugerah Tuhan dalam hidup manusia. Sesuai
dengan firman Tuhan dalam Matius 18:5 “Dan
barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut
Aku”.
Bertitik
tolak dari semua ini, apakah kita boleh menyimpulkan bahwa program KB tidak
baik dimata Tuhan? Belum tentu.
Penyelenggaraan
Program KB di Indonesia Khususnya, sangatlah bermanfaat untuk meningkatkan
kesejahteraan hidup.Dalam KB terdapat aspek yang ingin dicapai dalam bidang
pembangunan seperti pembangunan social, kesehatan, pendidikan dan pengetahuan
umum, modernisasi kehidupan, pembangunan melalui ekonomi dan social, serta
kesejahteraan rakyat.Aspek-aspek ini berkaitan erat dengan tugas manusia dalam
pengusahaan. Pemeliharaan,pengolahan dan penguasaan bumi.Sebenarnya program ini
memiliki tujuan yang baik yaitu hanya menunda laju angka pertumbuhan penduduk,
bukan menghentikan manusia untuk bergenerasi.Namun pemanfaatan program ini
sering salah digunakan sehingga citra KB dianggap buruk oleh sebagian
masyarakat.
Berdasarkan paham agama-agama yang ada di Indonesia, pada
umumnya menyatakan dapat menerima gagasan Keluarga Berencana. Dengan kata lain
prinsip untuk mensejahterakan umat manusia dari program KB ini tidak dilarang
oleh agama manapun
Hanya saja perbedaan
pandangan yang masih ada ialah tentang cara-cara pelaksanaannya atau alat-alat
yang boleh dan tidak boleh digunakan dalam KB
Berikut ini adalah
beberapa ayat yang menjelaskan anak dari perfektif Allah.
Ø Anak adalah
hadiah dari Allah (kejadian 4:1;kejadian 33:5).
·
Kejadian 4:1
Kemudian manusia itu
bersetubuh dengan hawa, istrinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu
melahirkan kain; maka kata perempuan itu: ” aku telah mendapat seorang anak
laki-laki dengan pertolongan Tuhan.”
·
Kejadian 33:5
Kemudian Esau melayangkan
pandangannya, dilihatnya perempuan-perempuan dan anak-anak itu, lalu ia
bertanya: “siapakah orang-orang yang beserta engkau itu?: jawab yakub:
“anak-anak yang telah di karuniakan Allah kepada hambamu ini.”
Ø Anak adalah
warisan dari Tuhan (Mazmur 127:3-5).
·
Mazmur 127:3-5
Ayat 3
banyak orang yang berkata
tentang aku: “Baginya tidak ada
pertolongan dari pada Allah.”
Ayat 4
tetapi Engkau, TUHAN,
adalah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku dan yang mengangkat
kepalaku.
Ayat 5
dengan nyaring aku
berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku dari gunung-
Nya yang kudus.”
Ø Anak adalah
berkat dari Tuhan (Lukas 1:42).
·
Lukas 1:42
Lalu berseru dengan
suara nyaring: “diberkatilah Engkau di antara semua perempuan dan
diberkatilah buah rahimmu.
Ø Anak adalah mahkota
orang-orang tua (Amsal 17:6).
·
Amsal 17:6
Mahkota orang-orang tua
adalah anak cucu dan kehormatan anak-anak ialah nenek moyang mereka.
Ø Allah memberkati
perempuan-perempuan mandul dengan anak-anak (Mazmur 113:9; kejadian 21:1-3;
25:21-22; 30:1-2; 1 Samuel 1:6-8; Lukas 1:7,24-25).
·
Mazmur 113:9
Ia mendudukan perempuan
yang mandul di rumah sebagai ibu anak-anak, penuh suka cita.
Haleluya!
·
Kejadian 21:1-3
Ayat 1
Tuhan memperhatikan Sara,
seperti yang di firmankan-Nya, dan Tuhan melakukan kepada Sara seperti
yang di janjikan-Nya.
Ayat 2
maka mangandunglah Sara,
lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada
waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya.
Ayat 3
Abraham menamai anaknya
yang baru lahir itu Ishak, yang dilahirkan Sara baginya.
·
Kejadian 25:21-25
Ayat 21
berdoalah Ishak kepada
Tuhan untuk istrinya, sebab istrinya itu mandul; Tuhan mengabulkan doanya,
sehingga Ribka istrinya itu mengandung.
Ayat 22
tetapi anak-anaknya
bertolak-tolakkan di dalam rahimnya dan ia berkata: “ jika demikian halnya,
mengapa aku hidup?” dan ia pergi meminta petunjuk kepada Tuhan.
Ayat 23
firman Tuhan kepadanya:
“dua bangsa ada dalam kandungannya, dan dua suku bangsa akan berpencar dari
dalam rahimmu; suku bangsa yang satu akan lebih kuat dari yang lain, dan anak
yang tua akan menjadi hamba kepada anak yang muda.”
Ayat 24
setelah genap harinya
untuk bersalin, memang anak kembar yang didalam kandungannya.
Ayat 25
keluarlah yang pertama,
warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu; sebab itu ia di namai
Esau.
·
Kejadian 30:1-2
Ayat 1
ketika di lihat Rahel,
bahwa ia tidak melahirkan anak bagi Yakub, cemburulah ia kepada kakaknya itu,
lalu berkata kepada Yakub: “berikanlah kepadaku anak; kalau tidak, aku akan
mati.”
Ayat 2
maka bangkitlah amarah
Yakub terhadap Rahel dan ia berkata: “aku kah pengganti Allah, yang telah
menghalangi engkau mengandung?”
·
1 Samuel 1:6-8
Ayat 6
tetapi madunya selalu
menyakiti hatinya supaya ia gusar, karena Tuhan telah menutup kandungannya.
Ayat 7
demikiannlah terjadi dari
tahun ke tahun; setiap kali Hana pergi kerumah Tuhan, Penina menyakiti hati
Hana, sehingga ia menangis dan tidak mau makan.
Ayat 8
lalu Elkana, suaminya,
berkata kepadanya: “Hana, mengapa engkau menangis, dan mengapa engkau tidak mau
makan? Mengapa hatimu sedih? Bukankah aku lebih berharga bagimu daripada
sepuluh anak laki-laki?”
·
Lukas 1:7,24-25
Ayat 7
Tetapi mereka tidak
mempunyai anak, sebab Elisabeth mandul dan keduanya telah lanjut umurnya.
Ayat 24-25
Beberapa lama kemudian
Elisabeth, istrinya, megandung dan selama lima bulan ia tidak menampakkan diri,
katanya inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan
menghapuskan aibku didepan orang.
Ø Allah membentuk
anak-anak dalam kandungan (Mazmur 139:13-16).
·
Mazmur 139:13-16
Sebab Engkaulah yang
membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur
kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib, ajaib apa yang Kaubuat, dan
jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu,
ketika aku dijadikan ditempat yang tersembunyi, dan aku direkam dibagian-bagian
bumi yang paling bawah, mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu
semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari
padanya.
Ø Allah mengetahui
anak-anak sebelum mereka dilahirkan (Yeremia 1:5; Galatia 1:15).
·
Yeremia 1:5
Sebelum Aku membentuk
engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar
dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau
menjadi nabi bagi bagsa-bangsa.
·
Galatia 1:15
Tetapi waktu Ia, yang
telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan memanggil aku oleh kasih
karunia-Nya.
BAB IV
PENUTUP
4.1
KESIMPULAN
Berdasarkan
penjelasan yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa KB diperbolehkan
dengan alasan – alasan tertentu misalnya untuk menjaga kesehatan ibu, mengatur
jarak diantara dua kelahiran, untuk menjaga keselamatan jiwa, kesehatan atau
pendidikan anak-anak. Namun KB bisa menjadi tidak diperbolehkan apabila
dilandasi dengan niat dan alasan yang salah, seperti takut miskin, takut tidak
bisa mendidik anak, dan takut mengganggu pekerjaan orang tua. Dengan kata lain,
penilaian tentang KB tergantung pada individu masing-masing.
4.2 SARAN
Jika
anda hendak melakukan KB sebaiknya dipertimbangkan terlebih dahulu segala aspek
yang menyangkut tentang KB misalnya:
Ø alat kontrasepsi,
apakah aman untuk digunakan atau tidak
Ø keuangan
keluarga, bila memiliki keuangan yang cukup mengapa anda harus KB.
Ø kesehatan ibu
Ø landasan hukum
agama